PT Equityworld Futures Semarang – Pabrik Raksasa RI Hasilkan 30 Ton Emas Tahun Ini, Ini Dia Pemiliknya
PT Equityworld Futures Semarang – Indonesia memiliki pabrik atau fasilitas pemurnian emas yang akan memproduksikan hingga 30 ton emas batangan dengan kadar kemurnian 99,99% pada 2025 ini.
Pabrik emas tersebut adalah milik PT Freeport Indonesia (PTFI) dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menyebutkan, pihaknya menargetkan produksi emas dari fasilitas PMR mencapai 30 ton sampai akhir 2025.
"Kira-kira sekitar 30 ton (hingga akhir 2025)," beber Tony kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, dikutip Selasa (17/6/2025).
Saat ini saja, lanjut Tony, pihaknya sudah memproduksi emas batangan hingga 10 ton sejak mulai beroperasi pada akhir 2024 lalu.
"Produksi emas kira-kira sudah hampir 10 ton," ujarnya.
Perlu diketahui, fasilitas PMR ini mulai beroperasi dan memurnikan emas dan perak dari lumpur anoda sejak 30 Desember 2024.
PMR PTFI ini menjadi salah satu produsen emas murni batangan terbesar di Indonesia yang didesain dengan kapasitas produksi sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun, serta platinum group metals yaitu 30 kg platinum, 375 kg palladium per tahunnya.
Pada 17 Maret 2025, fasilitas PMR milik PT Freeport Indonesia ini diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menyampaikan, dengan berdirinya industri ini, bahan baku yang mentah bisa berubah menjadi beberapa produk. Sehingga ini menjadi sesuai yang dikehendaki bagi negara dan bangsa.
"Ini kita kehendaki bahwa bangsa kita tidak hanya akan menjual bahan baku, tapi kita ingin juga menjual barang-barang jadi. Barang-barang produk akhir yang punya nilai tambang yang sangat besar," ungkap Prabowo dalam peresmian, Senin (17/3/2025).
Presiden Prabowo menegaskan PMR milik Freeport ini merupakan pabrik emas terintegrasi dari hulu ke hilir.
"Saya diberitahu industri ini instalasi pemurnian logam ini terutama emas adalah yang terbesar dari segi hulu - hilir di satu entitas, jadi ini saya kira perlu kita mensyukuri," tandas Prabowo.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia juga mengatakan bahwa PMR ini merupakan pabrik emas terbesar di Indonesia. Khusus smelter emas ini, nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 630 juta atau setara Rp 10 triliun.
"Dan kami laporkan bahwa produksi emas dari 3 juta konsentrat itu kurang lebih 50-60 ton emas. Dan ini untuk di Freeport di Gresik. Kalau Amman Mineral 900 lebih emasnya 18-20 ton emas, jadi over all 2 pabrik mencapai 60-70 ton emas per tahun," terang Bahlil di acara yang sama.
Pembeli Emas PTFI
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menegaskan bahwa perusahaan siap menyerap hingga 30 ton produksi emas dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Hal ini sudah ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli emas batangan antara PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Jakarta pada Kamis, 7 November 2024 lalu.
Direktur Utama Antam pada saat itu yakni Nico Kanter mengatakan bahwa langkah Antam adalah wujud nyata dari program hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam. Pembelian emas dari dalam negeri juga menghemat ratusan triliun rupiah yang biasanya dihabiskan untuk mengimpor emas.
"Ini menunjukkan sinergi dan kolaborasi antar anak perusahaan telah terjadi lebih baik," kata Nico, Kamis (7/11/2024).
Pada 12 Februari 2025 lalu, PTFI resmi melakukan pengiriman perdana emas batangan ke PT Aneka Tambang Tbk dari fasilitas PMR di Gresik, Jawa Timur ini.
Pengiriman perdana ini mencakup 125 kilo gram (kg) emas batangan dengan kadar kemurnian 99,99%. Adapun, nilai keseluruhan emas yang dikirim mencapai Rp 207 miliar.
Komentar
Posting Komentar