Equityworld Futures Semarang : Tembaga melemah karena permintaan China yang lemah, dolar yang lebih kuat

Equityworld Futures Semarang - Tembaga jatuh pada hari Rabu di tengah tanda-tanda melemahnya permintaan di konsumen utama China dan karena dolar yang lebih kuat membuat logam yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Kontrak tembaga Juli yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange turun 0,3% menjadi 73.800 yuan ($ 11.568,12) per ton pada 0143 GMT, sementara tembaga tiga bulan di London Metal Exchange hampir tidak berubah pada $10.246 per ton.

Premi tembaga Yangshan SMM-CUYP-CN turun menjadi $30,50 per ton, terendah sejak Februari 2016, menunjukkan melemahnya permintaan logam impor ke China karena harga tembaga yang tinggi merugikan keuntungan beberapa pengguna hilir.

Dolar bertahan pada kenaikan kecil dari semalam karena kenaikan di manufaktur AS membuat taruhan tetap hidup untuk normalisasi kebijakan Federal Reserve yang lebih cepat.

Sementara itu, ancaman gangguan pasokan dari Chili mereda karena BHP mengatakan operasi di tambang tembaga terbesar di dunia Escondida dan di tambang Spence yang lebih kecil di negara itu normal pada Selasa meskipun ada pemogokan buruh.

 Penambang Brasil Vale mengatakan akan menangguhkan operasi di tambang nikel Sudbury, Kanada, setelah proposal untuk kontrak lima tahun ditolak oleh serikat pekerja United Steelworkers.

Kementerian Perindustrian Rusia telah mengadakan diskusi awal dengan produsen logam tentang pembelian produk mereka untuk persediaan negara, kata kementerian itu pada hari Selasa.

Beberapa pembeli aluminium Jepang telah setuju untuk membayar produsen global premium $185 per ton di atas harga patokan untuk pengiriman Juli-September, naik 24-25% dari kuartal saat ini, kata sumber. Source reuters

News edited by Equityworld Futures Semarang