PT Equityworld Futures Semarang – Rupiah ke Bawah Rp16 Ribu per USD, Pertama Kali Sejak Mei

Rupiah ke Bawah Rp16 Ribu per USD, Pertama Kali Sejak Mei

PT Equityworld Futures Semarang – Nilai tukar rupiah menguat ke bawah level psikologis Rp16.000 per USD untuk kali pertama sejak Mei 2024 seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, hingga pukul 10.23 WIB, rupiah menguat 0,44 persen secara harian ke posisi Rp15.959 per USD.

Ini menjadi penguatan rupiah yang keempat hari secara beruntun atau sejak Senin (5/8) lalu.

Pada Senin, pasar keuangan global mengalami sell-off seiring efek penutupan posisi (unwinding) carry trade yen di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang (BOJ) dan potensi pemangkasan suku bunga bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang lebih cepat dari perkiraan.

Secara teknikal, dalam chart harian, rupiah saat ini tengah menguji resistance terdekat di area 15.947-15.923, yang apabila tidak bisa ditembus bisa menahan laju penguatan mata uang Garuda tersebut dalam waktu dekat.

Menurut catatan Bloomberg, Kamis (8/8), rupiah termasuk mata uang Asia yang berkinerja buruk tahun lalu karena kekhawatiran defisit fiskal yang meluas.

Namun, saat ini rupiah menguat lebih dari 2 persen di kuartal ini, didorong oleh upaya tim Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk meredakan kekhawatiran terkait utang dan kebijakan fiskal serta harapan pemangkasan suku bunga AS.

Apabila rupiah turun di bawah Rp16.000 per USD, kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga di 2024 meningkat.

Namun, analis Malayan Banking Bhd Alan Lau memperingatkan, volatilitas mungkin tinggi karena ketidakpastian pemilihan AS dan kekhawatiran resesi.

Posisi Cadev

Sebelumnya, BI melaporkan posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2024 meningkat jadi sebesar USD145,4 miliar.

Posisi cadev pada akhir Juni lalu, tercatat sebesar USD140,2 miliar. Kenaikan posisi cadangan devisa ini dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. 

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tulis Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, Rabu (7/8).

Adapun posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Di sisi lain, prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

"Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tulis Erwin.

PT Equityworld Futures Semarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN SELEKSI KERJA PT. EQUITY WORLD FUTURES

PT Equityworld Futures Semarang – Dolar Tergelincir Pasca Pidato Powell yang Dovish; Euro Menguat Jelang Pemilu Perancis

PT Equityworld Futures Semarang – Pemangkasan Fed: Secara Historis, Apa Dampaknya ke Dolar, Emas, Bitcoin, Saham?

Member of :

KBI | PT EQUITYWORLD FUTURES BAPPEBTI | PT EQUITYWORLD FUTURES JFX | PT EQUITYWORLD FUTURES ForexIndonesia | PT EQUITYWORLD FUTURES