PT Equityworld Futures Semarang – Dolar Lanjut Tergelincir Jelang Dimulainya FOMC

PT Equityworld Futures Semarang – Dolar AS melemah pada hari Selasa, diperdagangkan di sekitar level terendahnya tahun ini, di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pekan ini, berpotensi dalam jumlah besar.

Pada pukul 15.40 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih rendah menjadi 100,299.

Pertemuan Fed dimulai
Bank sentral AS memulai pertemuan penetapan kebijakan terbarunya di akhir sesi trading hari ini, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada akhir pertemuan pada hari Rabu.

Para trader memperkirakan peluang 68% untuk pemangkasan sebesar 50 bps dan 32% untuk pemangkasan sebesar 25 bps, CME Fedwatch menunjukkan.

"Pasar terus mengkonsolidasikan posisi bearish dolar mereka menjelang pengumuman FOMC besok," kata analis di ING, dalam sebuah catatan. "Dinamika FX ini adalah konsekuensi langsung dari repricing dovish yang stabil dalam ekspektasi suku bunga, dengan pasar swap saat ini memasang probabilitas tersirat sekitar 70% (43bp) untuk pemangkasan 50bp besok."

Rilis data ekonomi pada hari Selasa termasuk rilis angka-angka penjualan eceran AS terbaru, yang diperkirakan mengalami kontraksi bulan ke bulan di bulan Agustus, yang berpotensi menambah bobot lebih lanjut pada ide kenaikan 50 bps.

Euro dapat menguat dalam resesi - BNP Paribas
Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan 0,1% lebih tinggi ke 1,1136, tidak jauh dari level tertinggi tahun ini di 1,1201 meskipun Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga sebesar 25 bps minggu lalu.

Survei sentimen ekonomi ZEW Jerman akan dirilis di akhir sesi, dan diperkirakan akan menunjukkan sedikit penurunan di bulan ini karena kondisi di negara dengan perekonomian terbesar di zona euro ini masih menantang.

Euro dapat menguat lebih lanjut terhadap dolar bahkan jika terjadi resesi global, menurut analis di BNP Paribas (OTC:BNPQY), dalam sebuah catatan.

Bank Perancis ini mengutip dolar yang digunakan sebagai mata uang berimbal hasil tinggi, yang secara historis tidak pernah terjadi, sebagai alasannya, karena hal ini berarti dolar lebih rentan untuk jatuh karena suku bunga AS turun.

Federal Reserve mendorong suku bunga lebih jauh di atas level netral mereka dibandingkan banyak bank sentral lainnya adalah faktor lain, sementara euro dan spread obligasi pemerintah di blok mata uang tersebut menjadi kurang sensitif terhadap periode risk-off, sebuah hal yang positif untuk euro.

GBP/USD tergelincir sedikit lebih rendah ke 1,3213, meskipun sterling telah menjadi mata uang G10 berkinerja terbaik tahun ini dengan kenaikan 3,9% terhadap dollar.

Bank of England BoE akan bertemu pada hari Kamis, dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pada 5%, setelah memulai pelonggaran dengan pengurangan 25 bp di bulan Agustus.

Yen menantikan pertemuan BOJ
Yen turun 0,1% terhadap dollar menjadi 140,50, dengan pasangan mata uang ini tetap mendekati level terendahnya untuk tahun ini.

Yen terdorong oleh prospek penurunan suku bunga AS, sementara para trader juga terlihat membangun posisi buy pada yen sebelum pertemuan Bank of Japan hari Jumat ini.

Para analis tidak memperkirakan BOJ akan menaikkan suku bunga. Namun, para pembuat kebijakan diperkirakan akan menunjukkan sikap hawkish dan memperkirakan suku bunga yang lebih tinggi dalam menghadapi kenaikan inflasi.

USD/CNY diperdagangkan sebagian besar tidak berubah pada 7,0930, dengan pasar lokal China ditutup untuk sesi kedua berturut-turut. Namun sejumlah data ekonomi yang lemah dari negara tersebut, yang dirilis pada akhir pekan, membuat yuan semakin melemah. 

PT Equityworld Futures Semarang