PT Equityworld Futures Semarang – Mata Uang Asia Melemah karena Kekhawatiran Suku Bunga Dorong Kenaikan Dolar; Yen Stabil karena Narasi Intervensi
PT Equityworld Futures Semarang – Sebagian besar mata uang Asia melemah pada hari Rabu karena meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga AS yang lebih lambat mendukung dolar, sementara yen Jepang stabil karena para pejabat pemerintah memperingatkan adanya potensi intervensi.
Pasar regional juga bergulat dengan memburuknya hubungan dagang antara AS dan China, setelah Washington menambahkan dua perusahaan besar China ke dalam daftar hitam perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer China.
Langkah ini dilakukan tepat sebelum pelantikan Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari, dengan Trump telah bersumpah untuk memberlakukan tarif perdagangan yang tinggi pada China. Pasangan USD/CNY yuan Tiongkok stabil setelah menyentuh level terlemah dalam 17 tahun di awal minggu ini.
Di antara unit-unit Asia lainnya, pasangan USD/KRW won Korea Selatan naik 0,1% di tengah ketidakpastian politik yang terus berlanjut di negara tersebut.
Dolar menguat karena kuatnya data tenaga kerja dan PMI
dollar index dan dollar index futures stabil di perdagangan Asia pada hari Rabu, setelah naik tajam dalam perdagangan semalam.
Greenback terdorong terutama oleh data lowongan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan November, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat. Data tersebut dirilis hanya beberapa hari sebelum data utama penggajian non-pertanian untuk bulan Desember, yang akan memberikan petunjuk yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja minggu ini.
Data indeks manajer pembelian yang kuat juga memacu spekulasi bahwa inflasi akan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang, memberikan Federal Reserve lebih banyak dorongan untuk memangkas suku bunga dengan kecepatan yang terhuyung-huyung.
Bank sentral memperingatkan bahwa mereka akan secara substansial memperlambat laju penurunan suku bunga pada tahun 2025 karena kekhawatiran atas inflasi yang tinggi dan kekuatan di pasar tenaga kerja.
Suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi pasar Asia, mengingat hal ini menandakan perbedaan suku bunga yang lebih kecil untuk aset-aset regional.
Yen Jepang stabil di tengah pembicaraan intervensi
Pasangan USD/JPY yen Jepang melayang di sekitar level rendah 158-an pada hari Rabu, setelah pulih sedikit dari level terlemahnya dalam hampir enam bulan.
Yen membendung penurunan baru-baru ini setelah para pejabat pemerintah memberikan peringatan lisan mengenai potensi intervensi pasar mata uang, yang membuat para trader lebih berhati-hati dalam melakukan shorting terhadap mata uang Jepang.
Prospek kenaikan suku bunga AS dan prospek dovish dari Bank of Japan menghantam yen hingga bulan Desember, membuat pasangan USDJPY mendekati level yang terakhir kali mengundang intervensi dari pemerintah.
Para trader melihat 160 yen sebagai titik potensial untuk intervensi.
Dolar Australia datar karena pasar mempertimbangkan data CPI yang beragam
Pasangan AUD/USD dolar Australia menutup kerugian awal untuk diperdagangkan datar karena para pedagang mencerna data inflasi yang beragam dari negara tersebut.
Inflasi utama indeks harga konsumen terbaca lebih tinggi dari yang diperkirakan untuk bulan November, sementara inflasi yang mendasari sedikit menurun.
Angka ini memberikan isyarat yang berbeda mengenai kapan Reserve Bank of Australia dapat mulai memangkas suku bunga, mengingat inflasi inti masih berada di atas kisaran target 2% hingga 3%.
Para analis memperkirakan RBA akan mulai menurunkan suku bunga hanya pada kuartal kedua, meskipun data hari Rabu memacu beberapa spekulasi mengenai penurunan suku bunga lebih awal.
Komentar
Posting Komentar