PT Equityworld Futures Semarang – Harga Emas Mengalami Kenaikan Di Pasar Asia Pada Hari Rabu (29/11)
PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas mengalami kenaikan di pasar Asia pada hari Rabu (29/11), mendekati level tertinggi tujuh bulan. Sinyal dovish dari pejabat Federal Reserve telah meningkatkan spekulasi tentang perubahan kebijakan oleh bank sentral. Pelemahan dolar, mendekati posisi terendah empat bulan, juga menguntungkan logam mulia, bersamaan dengan penurunan yield Treasury AS yang membuat emas semakin menarik. Hati-hati sebelum serangkaian rilis data ekonomi utama dari AS dan China juga mempertahankan permintaan safe haven untuk emas.
Emas spot naik 0,1% menjadi $2.044,08/oz, sementara emas berjangka yang akan berakhir pada bulan Desember naik 0,2% menjadi $2.044,20/oz. Harga emas spot saat ini berjarak sekitar $30 dari rekor tertinggi yang tercapai pada awal tahun.
Baca: IHSG Menguat Sebesar 27.66 poin (+0.39%) Menuju 7041,07 Selasa 28 November 2023
Para pejabat Federal Reserve, termasuk tokoh hawkish Christopher Waller, menyatakan bahwa bank perlu lebih berhati-hati dalam mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama, dan inflasi yang melandainya bisa memaksa bank untuk melonggarkan kebijakan lebih awal dari perkiraan sebelumnya.
Komentar ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan memangkas suku bunga lebih awal dari yang diharapkan, dan hal ini menguntungkan emas. Para analis memperkirakan setidaknya 40% kemungkinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga paling cepat pada Maret 2024.
Harga tembaga tetap datar pada hari Rabu setelah terjadi gangguan pasokan di Peru dan Panama, yang membantu meredakan ketidakpastian sebelum rilis data ekonomi utama China. Tembaga yang akan jatuh tempo pada Maret diperdagangkan flat di $3.8460 per pon setelah mengalami kenaikan 1,5% sepanjang minggu ini. Pelemahan dolar juga mendukung harga tembaga.
Gangguan produksi di beberapa tambang tembaga menunjukkan potensi pasar tembaga yang lebih ketat dalam beberapa bulan mendatang, yang dapat mendukung harga logam merah. Namun, pasar tetap khawatir menjelang data kunci Purchasing Managers Index (PMI) dari China yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur. China merupakan negara importir tembaga terbesar di dunia.
Komentar
Posting Komentar