PT Equityworld Futures Semarang – Harga Minyak Terus Tergelincir karena Prospek Geopolitik
PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak terus mengalami penurunan, setelah laporan media mengindikasikan bahwa Israel kemungkinan besar tidak akan menargetkan infrastruktur minyak Iran. Hal ini mengurangi kekhawatiran akan gangguan pasokan besar-besaran di pasar energi global. West Texas Intermediate (WTI) turun hingga mencapai titik psikologis $70, sementara Brent turun di bawah $74 per barel. Keputusan Israel ini menurunkan ketegangan di kawasan yang menjadi rumah bagi sepertiga pasokan minyak dunia.
Laporan Permintaan dan Dampaknya terhadap Harga
Pertumbuhan permintaan minyak yang lebih lemah juga memberikan tekanan tambahan pada harga. Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan surplus pasokan signifikan pada awal 2025, sementara OPEC memotong perkiraan pertumbuhan permintaan global untuk tahun-tahun mendatang. OPEC Dalam laporan bulanannya, OPEC memproyeksikan permintaan minyak dari China akan tumbuh sebesar 580.000 barel per hari (bpd) pada 2024, turun dari estimasi 650.000 bpd pada bulan September. Faktor-faktor seperti adopsi kendaraan listrik yang tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang melambat di China menjadi alasan utama penyesuaian tersebut.
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Ketegangan geopolitik yang memanas sebelumnya sempat mendukung harga minyak, ketika Israel mengisyaratkan balasan terhadap serangan roket dari Iran. Namun, keputusan baru-baru ini meredakan ketakutan akan risiko pasokan. Di tengah perubahan dinamika permintaan ini, kekhawatiran geopolitik masih tetap menjadi pendukung harga dalam jangka pendek meskipun harga minyak saat ini tergelincir. Sinyal dari Israel dan proyeksi permintaan dari OPEC menginformasikan risiko dan potensi di pasar energi global.
Sentimen Pasar dan Tantangan Ekonomi Global
Sentimen pasar minyak juga semakin pesimis akibat tekanan deflasi yang meningkat di China. Rencana stimulus terkini gagal menenangkan kekhawatiran akan risiko penurunan ekonomi, mengakibatkan pandangan suram bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Produksi berlebih hingga 800.000 barel per hari dari negara anggota OPEC+ semakin menggoyahkan keseimbangan, meskipun ada peringatan dari menteri perminyakan Saudi bahwa harga dapat jatuh ke $50 per barel jika kesepakatan pengurangan produksi tidak dipatuhi.
Secara keseluruhan, kombinasi dari prospek permintaan yang suram dan keputusan geopolitik menekan harga minyak ke level rendah. Pengawasan terhadap dinamika ini penting untuk memahami pergerakan harga yang mungkin terjadi di masa depan.
DEMO EWF: PT Equityworld Futures Semarang
Komentar
Posting Komentar