Equityworld Futures Semarang : Berkat Janet Yellen, Harga Minyak Naik
Equityworld Futures Semarang - Harga emas dunia minim pergerakan pada perdagangan pagi hari ini. Sesuatu yang jarang terjadi, mengingat harga si emas hitam berfuktuasi tajam dalam beberapa waktu terakhir.
Pada Jumat (22/4/2022) pukul 07:50 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 108,36/barel. Naik tipis 0,03% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 103,93/barel. Naik 0,13%.
Namun secara umum, harga minyak dunia cenderung bergerak turun. Dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet terkoreksi 2,94% dan 4,08% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga turun 8,01% dan 7,31%.
Kabar terbaru yang menjadi pemberat bagi harga minyak datang dari Amerika Serikat (AS). Janet Yellen, Menteri Keuangan AS, mewanti-wanti Eropa jika ingin melakukan embargo terhadap minyak dari Rusia.
Negeri Beruang Merah memang sedang menjadi 'musuh' dunia karena serangannya ke Ukraina. Negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu dijatuhi berbagai sanksi oleh negara-negara Barat dan sekutunya.
Uni Eropa adalah yang getol memberikan sanksi. Namun sejauh ini belum menyentuh larangan impor minyak dari Rusia. Maklum, masih banyak negara di Benua Biru yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap minyak Rusia.
"Harus hati-hati dengan larangan impor sepenuhnya terhadap minyak Rusia oleh negara-negara Eropa. Ini bisa semakin menaikkan harga minyak," tegas Yellen, seperti dikutip dari Reuters.
Kabar ini membuat pasar sedikit lega. Setidaknya ada harapan pasokan minyak dari Rusia tidak benar-benar terputus. Harapan ini membuat kontrak minyak kembali diburu, sehingga harga naik.
Namun rasa hat-hati pelaku pasar masih sangat tinggi. Perkembangan konflik Rusia-Ukraina bisa setiap waktu mempengaruhi pasokan dan permintaan minyak dunia, sehingga volatilitas akan tetap tinggi.
"Perdagangan tidak akan semudah beberapa minggu lalu. Anda harus lebih berani mengambil risiko," ujar Phil Flynn, Analis Senior Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.
