Equityworld Futures Semarang : Dua Pejabat Elit The Fed Bersikap Selow, Rupiah Berusaha Menguat


Equityworld Futures Semarang -
Rupiah mencatat pelemahan tipis 0,02% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.358/US$ pada perdagangan Kamis kemarin (7/4/2022).

Dolar AS makin perkasa setelah rilis notula rapat kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) menunjukkan tidak hanya akan agresif menaikkan suku bunga (sebesar 50 basis poin) tetapi juga akan mengurangi jumlah neraca (balance sheet) dengan nilai yang jumbo di bulan depan.

Kebijakan tersebut bisa menyerap lebih banyak likuiditas sehingga inflasi diharapkan terkendali.

Di sisi lain mengetatnya likuiditas membuat dolar AS akan menjadi perkasa, indeksnya sudah mencatat penguatan 6 hari beruntun dengan total nyaris 2% dan hampir menyentuh level 100, tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Melihat pergerakan dolar AS tersebut, rupiah yang hanya melemah tipis-tipis bisa dikatakan menunjukkan kinerja yang bagus, dan ada peluang menguat pada perdagangan Jumat (8/4/2022).

Sebab, dari sekian banyak pejabat elit The Fed yang mendukung langkah lebih agresif, kini ada dua pejabat yang menunjukkan sikap lebih selow.

"Ini waktunya kita menghilangkan sikap darurat, saya pikir akan sangat tepat untuk menggeser kebijakan kami dekat ke posisi netral, tetapi dengan langkah yang terukur," kata Presiden The Fed Atalanta, Raphael Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters, Kamis (7/4/2022).

Hal senada juga diungkapkan Presiden The Fed Chicago, Charles Evans.

"Saya optimistis kita bisa mencapai netral, lihat di sekitar, dan lihat bahwa kita tidak perlu melangkah terlalu jauh dari posisi yang perlu kita capai," kata Evans.

Meski demikian, keduanya juga menyatakan akan terbuka dengan kenaikan 50 basis poin, selama itu memang benar-benar diperlukan.

Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat rupiah yang disimbolkan USD/IDR sepanjang pekan ini bergerak tipis-tipis.

Rupiah masih bergerak di kisaran rerata pergerakan 50 hari (Moving Average 50/MA 50) 100 dan 200. Ketiga MA tersebut bergerak mendatar, yang menjadi indikasi rupiah bergerak sideways, apalagi sejak awal tahun membentuk pola Rectangle.

Batas bawah pola Rectangle berada di kisaran Rp 14.240/US$ dan batas atas di kisaran Rp 14.400/US$. Untuk melihat ke mana arah rupiah dalam jangka menengah salah satu level tersebut harus ditembus.

Indikator Stochastic pada grafik harian mulai bergerak turun dan keluar dari wilayah overbought.

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam bergerak turun setelah mendekati wilayah jenuh beli, sehingga ruang penguatan rupiah masih terbuka.

Support terdekat berada di kisaran Rp 14.340/US$, jika ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.320/US$.

Sementara resisten terdekat di kisaran Rp 14.370/US$ yang sudah menahan pelemahan rupiah kemarin. Tetapi jika ditembus ada risiko pelemahan ke Rp 14.400/US$ yang merupakan batas atas pola rectangle.


 

Read More EWF PRO - Portal News

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGALAMAN SELEKSI KERJA PT. EQUITY WORLD FUTURES

Equityworld Futures Semarang - Fed Beritahukan Ketidakpastian Atas Dampak Naiknya Treasury Yields

PT Equityworld Futures Semarang – Harga Minyak Bergerak Mixed Pasca Eskalasi Timur Tengah

Member of :

KBI | PT EQUITYWORLD FUTURES BAPPEBTI | PT EQUITYWORLD FUTURES JFX | PT EQUITYWORLD FUTURES ForexIndonesia | PT EQUITYWORLD FUTURES